Gunung slamet yang berada di jawa tengah memang tak asing lagi para pendaki, banyak pendaki yang ingin mendaki lagi di gunung slamet karna keindahan view nya saat di puncak maupun jalurnya yang menantang. Meskipun jalur pendakian resmi ada di daerah Pubalingga tetapi masih banyak jalur pendakian yang memang sudah dikelola oleh warga sekitar jalur pendakian. Biasanya jalur – jalur tersebut paling di cari oleh pendaki yang memang belum pernah mencoba lewat jalur tersebut karena masih alami dan tidak terlalu rame ketika naik di hari libur.
Penakir, memang masih asing di telinga ketika mendengar jalur penakir. Jalur pendakian gunung slamet via penakir ada di daerah pemalang jawa tengah. Di rumah pak Daryo biasanya yang di jadikan titik kumpul untuk para pendaki yang akan mendaki gunung slamet via penakir jalur timur.
Lokasi rumah pak Daryo atau yang sering kami sebut basecamp berada di desa Penakir dukuh saragan Rt.18/08 kec. Pulosari kab.pemalang jawa tengah. frekwensi yang biasa di gunakan warga sekitar untuk HT VHF 144150 dan Untuk menuju ke basecamp tidak terlalu sulit jika di tempuh dari Terminal bus Pemalang / Stasiun kereta api Pemalang cukup naik bis yang jurusan ke pasar Moga, setelah sampai di pasar moga selanjutnya carter mobil bak terbuka langsung menuju ke basecamp. Untuk biaya carter mobil bisa nego sendiri. Perjalanan dari pemalang ke Pasar Moga sekitar 1,5 – 2 jam dan dari pasar moga ke basecamp kurang dari 1 jam. Setelah sampai di basecamp biasanya di sambut baik oleh pak daryo yang sedikit pendiam dengan ciri khas rokok lintingannya. Biasanya pak daryo menceritakan karakteristik jalur pendakian kepada para pendaki, karna jalur pendakian via penakir tidak seperti jalur pendakian gunung slamet yang lain.
Jalur pendakian via penakir masih sangat alami karna memang masih banyak yang belum tahu, pemandanganya tidak kalah dengan jalur lainnya. Sebenarnya ada 2 jalur pendakian via penakir yaitu sisi barat dan sisi timur, tapi kami akan memberikan sedikit gambaran untuk jalur penakir sisi timur agar ketika mau mendaki lewat jalur tersebut benar – benar siap baik secara peralatan, fisik dan mental.
Sedikit catatan pengalaman kami ketika naik gunung slamet via penakir jalur barat bersama kedua sahabat saya yaitu jacky dan jamal.
Saat itu kami sampai di basecamp sekitar jam 23.00 wib karna di jalan terkena macet akibat perbaikan jalan di daerah bantarbolang dan langsung di sambut baik oleh pak daryo. Pak daryo cerita tentang jalur pendakian sambil mempersilahkan meminum teh hangat bikinan pak daryo. Setelah jam 00.15 kami pun istirahat untuk mempersiapkan besok biar tidak kurang istirahat, sebelum istirahat kami sempat kan ke belakang dulu buang air kecil. Perlu di ketahui persediaan air disini tidak terlalu banyak jadi gunakan air secukupnya saja sesuai kebutuhan.
Jam 06.00 kami bangun tidur, semalem kami tidur lebih awal sehingga bangun pun lebih awal dari biasanya.
Ternyata sudah di siapkan teh hangat oleh istrinya pak daryo, kami pun nge teh Sambil packing – packing barang yang akan di bawa dan yang akan di tinggal di basecamp untuk sementara biar tidak terlalu menambah beban. Sebelum melakukan pendakian kami sarapan terlebih dahulu hidangan yang sudah di siapkan oleh istrinya pak daryo.
Setelah packing dan sarapan selesai kami pun mulai pendakian jam 08.00 wib, untuk pedakian lewat jalur penakir memang di sarankan mulai pendakian pagi lambat2nya siang. Jalan dari basecamp ke jalur pendakian memang belum ada tanda tetapi biasanya warga sekitar yang ramah – ramah itu mengarahkannya.
Dari perkebunan warga naik menelusuri jalur yang berada di sebelah kanan bekas aliran air yang mulai mengering karna musim panas tak lama lagi ketemu percabangan kanan ke jalur barat kiri ke jalur timur, kami ambil ke kiri karna memang mau lewat jalur timur.
Untuk jalur masih relatif terlihat jelas dan terbuka landai meskipun alang2 terlihat sangat lebat setelah melewati hutan pinus.
Dari hutan pinus kami terus berjalan sampai di jalur yang samping kanan kirinya alang- alang tapi masih banyak terdapat pohon pinus yang besar dengan jarak yang agak berjauhan. Di sepanjang jalur ini pun banyak terdapat kubangan – kubangan bekas babi mencari makan.
Setelah melewati hutan pinus , jalur semak, dan hutan glagah akhirnya sampai juga di POS 1 CURUG SALEH pada jam 10.00 wib kira- kira dari basecamp ke pos 1 kami tempuh dengan waktu 2 jam.
Di pos 1 ada tanah datar untuk bisa mendirikan 2 tenda kapasitas 4 orang, tapi kami hanya istirahat sambil memakan perbekalan yang di bawa.
Kurang lebih 1 jam kami istirahat kemudian di lanjutkan kembali. Oia tidak jauh dari pos 1 di atasnya ada tanda yang mengarahkan adanya air, tapi air yang ada tidak banyak karena memang bukan sumber mata air hanya saja bekas aliran sungai yang hanya akan ada banyak air jika musim hujan kalo bukan musim hujan kalo musim kering kondisinya ala kadarnya dan harus berbagi dengan hewan yang ada di sekitarnya.
Perjalanan di lanjutkan kembali memasuki semak belukar yang rapat dan banyak terdapat ranting – ranting berduri dan daun penyengat sehingga pendaki di rekomendasikan untuk memakai sepatu treking, celana panjang bukan kain, baju atau kaos lengan panjang, sarung tangan dan parang/ golok tebas, jalan sedikit licin dan banyak pacetnya.
mendekati pos 2 jalur banyak pohon besar yang menghalangi dari terpaan dari sinar matahari langsung. nanti akan ketemu jalur "sempit" di sini enyebutnya ciut, jalur di mana kanan kirinya jurang meskipun banyak pepohonan di pinggirnya. kalo sudah di situ menandakan akan sampai pas pos 2.
jam 12.44 wib kami baru sampai di POS 2 LUNG CIUT, hitung aja berapa jam dari pos 1 sampai ke pos 2, di pos 2 terdapat tanah datar yang cukup luas kira - kira cukup untuk mendirikan 4 tenda kapasitas 4 orang tapi terkadang tertutup oleh pohon – pohon kecil sehingga harus di pangkas terlebih dahulu.
Di pos 2 lung ciut ini kami sempatkan untuk masak terlebih dahulu mengisi perut yang mulai tidak nyaman dan inilah Waktu yang pas untuk makan siang. Kicau an burung pun masih sering terdengar di selingi bunyi hewan tongkeret.
Setelah masak – masak , makan – makan, udud dulu, kemudian pendakian dilanjutkan kembali menghadapi jalur yang tak ada bonusnya menuju pos 3. Menanjak lebat dan sesekali harus tersentuh daun penyengat.
Meskipun jalur begitu menanjak tapi pohon – pohon di sini sangat bervariasi ya lumayan sedikit mengalihkan rasa lelah ini, sesekali kami bertemu dengan ulat.
Meskipun tidak banyak percabangan tapi jalur terkadang tidak terlihat begitu jelas karna meman tertutup pohon – pohon kecil yang tinggi dan lebat, entah apa itu namanya...
Dijalur ini meskipun tidak terlalu dekat dengan jurang tetap harus hati – hati melangkah jangan terlalu ke pinggir karna bisa terperosok sampai lutut.
POS 3 GRINGGING, akhirnya sampai juga di pos 3 jam 16.53 wib.
Dari pos 3 sampai di pos 4 tidak ada tanah datar untuk mendirikan tenda jadi kita harus benar – benar memperhatikan waktu tempuh dari pos ke pos. Untuk pos 3 sendiri ada tanah datar untuk bisa mendirikan tenda 2 tenda kapasitas 4 orang. Di pos 3 kami tidak berlama – lama hanya sekedar menghabiskan rokok 1 batag karna mengejar waktu agar cepat sampai di pos berikutnya. dari pos 3 memasuki hutan lamtoro yang sangat rapat di tambah pohon - pohon kecil yang menutupi jalur memperlambat jalan kami karna harus membabadnya untuk memudahkan kami dalam melangkah. tak jarang juga pohon yang roboh sehingga kami harus merayap menaiki bahkan memotong pohon tumbang jika memang tidak bisa untuk di lewati.
pos 4 NYAMPLUNG jam 19.14 wib karna waktu belum terlalu malam kami langsung melanjutkan pejalanan menuju pos 5 kemungkinan sampai
pos 5 sekitar jam 21.00 lebih. jalur masih relatif sama yaitu hutan lamtoro dan pohon - pohon kecil yang menutupi jalur, tak di sangka jalur yang kami lalui tertutup pohon yang tumbang dan benar - benar tidak bisa dilewati, di potong butuh waktu lama sedangkan waktu itu sudah jam 21.14 wib akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda di jalur meski tidak ada tanah yang luas dan datar, akhirnya pun kami istirahat.
keesokan harinya kami sarapan - sarapan kemudian packing dan membuka jalur di sebelah jalur yang sudah tertutup pepohonan yang tumbang.
jam 08.28 kami melanjutkan perjalanan masih di jalur menanjak tanpa bonus, sepanjang jalur banyak terdapat jejak babi. butuh perjuangan untuk sampai di pos 5 karena harus melalui jalur yang memang sulit di lewatikembali jalur tertutup dan harus membuka jalur di sampingnya agar bisa melanjutkan perjalanan. kalo sudah ketemu tenpat untuk mendirikan 2 tenda di tengah hutan lamtoro berarti sudah dekat dengan pos 5, akhirnya kami pun sampai di POS 5 DREGEL jam 10.14 wib.
di pos 5 ada tempat untuk mendirikan 1 tenda dan di bawahnya tadi ada untuk 2 tenda.kami istirahat di pos 5 sekitar 1 jam dan di lanjutkan kembali, pos 5 menuju pos 6 ada pohon besar yang menjadi ciri khas jalur ini yaitu pohon besar cantigi raksasa atau biasa orang sini menyebutnya pohon samarhantu gregel. kami sempatkan foto - foto disini untuk sedikit
menghilangkan rasa lelah dan untuk dokumentasi juga.
perjalanan di lanjutkan kembali, dan sampai POS 6 DAMPYAK jam 11.50 wib pos sambutan dari puncak slamet. di sini viewnya sangat indah sekali banyak bungan edelwais dan kalo kita melihat ke timur gunung sindoro sumbing prau juga kelihatan. di pos ini bisa untuk mendirikan 2 tenda.tapi kami menjutkan kembali menuju PONDOK KASUS sekitar 7 menit dari pos 6.
di pondok kasus kami masak- masak mendirikan tenda dan ada 5 temapt untuk mendirikantenda, setelah mendirikan tenda kami siap - siap untuk sammit attack.
kami melanjutkan perjalanan kembali jam 13.12 wib menuju pos 7. jalur dari pondok kasus menurut jalur yang paling indah meskipun nanjak karena banyak edelwais yang mulai berkembang, jalur nya tidak terlalu jelas karna di tutupi semak ilalang yang sangat lebat.
setelah melewati semak ilalang kembali berjumpa lagi dengan hutan lamtoro kemudian POS 7 GEMBONG jam 15.15 wib. pos ini tidak ada tempat untuk mendirikan tenda karna tanahnya tidak rata tapi sebenarnya pos ini adalah pos terahir yang dekat dengan puncak karena dari pos 7 sudah kelihatan pelawangan.
karna hari sudah sore kami pun langsung melanjutkan ke puncak dengan jalur yang membuat hati berdebar karena sisi kana kiri jurang setelah melewati marker atau penanda dari bendera kecil yang berwarna merah. dan akhirnya sampailah di puncak penakir jam 16.31 wib betapa indahnya view dari puncak penakir.
rekomendasi untuk yang akan mendaki di jalur ini jika puncak yang akan di tuju minimal bermalam 2x logistik menyesuaikan dan menggunakan sepatu tracking, celana panjang bukan jeans,baju / kaos berlengan panjang, sarung tangan dan golok tebas dan tidak dianjurkan trecking malam melebihi jam 22.00 wib.
banyak hal yang tak terduga banyak hal yang membuat semangat hampir redup tapi percayalah doa dan usahamu takan pernah sia - sia.
" mendaki untuk mengenalmu "
No comments:
Post a Comment