3088
Mdpl dan Danau Taman Hidup
Sabtu 28 maret 2015 setelah
menghadiri suatu acara di kampus saya sempatkan mampir ke kantin sebentar saat
itu ada rohmat dan kemudian rania juga hadir di kantin, Tak lama kemudian saya
pulang. Sesampainya di rumah aku sempatkan untuk makan mandi dan packing barang
– barang yang semalam sudah saya siapkan. Tak lupa juga saya ijin dulu sebelum
berangkat sama ibu tersayang.
Anwar sms sebelum ke
stasiun kumpul dulu di toko magnetic adventure shop toko yang menyediakan alat –
alat outdor toko milik seorang kasus[er]
yaitu om tamar. Ketika aku sudah sampai di toko ternyata anwar belum ada yang
ada om tamar, om boim dan om gondrong kemudian aku ke wisma mau meminjam jas
hujan ponco punya om hasan.
Aku , anwar , dan om jacky
berangkat dari stasiun pemalang jam 17.35 wib tujuan stasiun poncol di semarang
dengan harga tiket 50k, sebenarnya tujuan kami adalah surabaya di stasiun pasar
turi tapi karna tidak kebagian tiket terpaksa kami beli 2 tiket dari pemalang
ke semarang 50k dan dari semarang ke surabaya 50k.
Kami sampai di stasiun
poncol jam 19.15 wib, kemudian saya langsung mencari warung nasi di depan
stasiun sambil menunggu kereta yang berangkat ke arah surabaya jam 20.29 wib. Warung
di depan stasiun lumayan enak mungkin karena saya sudah lapar dan harganya pun
standar aku makan nasi telur dan teh anget Cuma 8k.
Setelah makan kami masuk ke
stasiun lagi dan tak lama kemudian kereta kertajaya arah surabaya pasar turi
pun datang. Kami dapat gerbong nomer 3 dan aku dapat kursi 16C, ternyata ada
yang nempati, aku basa – basi dengan menanyakan “ini kursi 16C ya?”tetapi malah
di jawab “ kursi yang lain masih banyak yang kosong” seharusnya saya yang
berhak mengusir karena nomer kursi itu yang tertera di tiket saya tapi wanita
tua berjilbab itu tak tau malu dan sangat rendah kesadaran dirinya, mungkin
pingin satu kursi dengan keluarganya tapi ga gitu juga harusnya. Aku kemudian
mencari kursi yang kosong, sebenarnya aku kurang nyaman duduk di samping ibu –
ibu yang tadinya sambil tiduran karena 2 kursi di sampingnya kosong, ah su dah
lah.
Kami sampai di stasiun
pasar turi surabaya minggu 29 maret 2015 jam 00.15 dan masih ada angkutan yang
menuju ke terminal bungurasih surabaya kalo tidak ada alamat harus nunggu
sampai pagi dan tentunya lama. Di dalam angkutan banyak orang-orang yang
membawa tas – tas gede, ada yang mau ke raung ada yang mau ke pulau sempu dan
ada yang mau ke arjuna welirang. Ongkos dari pasar turi ke terminal bungurasih
perorang 12K biasa tarif malam. setengah jam kemudian sampailah di terminal
bungurasih di sini bis – bis nya ready 24 jam. Kami naik bis menuju terminal
probolinggo dengan tarif 18K/ orang. Harusnya kami turun di pajarakan ( dari
terminal bungurasih turun di pajarakan ) karena tidak tahu kami kebablasan
sampai di terminal baru probolinggo dan harus naik bis lagi arah pajarakan.
Sebelum naik bis kami ngeteh dulu biar anget karena saat itu terlihat habis
hujan deras. Teh cap wayang yang jual ibu – ibu sudah lumayan tua. Saat itu
kami dan penjual teh spontan ketawa karena ada salah paham antara om jacky yang
ngomong pake bahasa jawa sedangkan ibu penjual teh lebih sering menggunakan
bahasa sehari – hari dengan bahasa madura.
Kami naik bis kearah
pajarakan dengan tarif @7K. Terlihat seorang bapak – bapak yang duduk di depan
samping kiri saya memakai topi rimba dan menggantikannya dengan kupluk,
ternyata beliau mau sholat subuh di bis. Tak lam kemudian naik ibu – ibu tua dengan
anaknya, laki – laki kira – kira masih SMP. Entah kenapa seketika ibu – ibuu
itu di mintai ongkos oleh kondektur aku merasa kasihan, di samping kiri tempat
duduk saya ada laki – laki yang kebetulan tujuannya sama dengan kami yaitu di
pertigaan pajarakan arah krucil bermi. Dan kami turun bersama dengan orang itu.
Untuk menuju arah bermi kami harus menunggu sampai jam 06.00 dulu baru ada bis
yang menuju ke bermi, tapi ketika kami mau membeli logistik tiba – tiba ada
seorang sopir yang menghampiri kami. Setelah nego tarif kami pun naik angkot tersebut menuju polsek
bermi dengan ongkos 50K Untuk 3 orang. Setelah ijin di polsek dengan mengisi
daftar nama dan alamat kemudiann kami ke basekam bermi jalan kaki sekitar 7
menit sudah termasuk foto – foto di masjid hehe...
Pak arifin no. Hp
085204941082 pengelola basecamp bermi. Seperti biasa ketika saat mau mendaki
harus ijin dulu dan membayar retribusi. Setelah mengisi surat pernyataan dan
bertanda tangan di atas materai kami di mintai fotocopy KTP atau identitas
diri, karena pagi itu tempat fotocopy yang ada di samping rumah yang di jadikan
basecamp tutup kemudian pak arifin mengantarka aku ke tempat fotocopian lain
menggunakan motor sedangkan om jacky dan anwar belanja logistik di toko samping
basecamp. Ternyata tempat fotocopian yang kami tuju tutup juga. Kemudian saya
kembali lagi ke basecamp. Om jacky sama
anwar kayak emak – emak lama banget belanjanya. Setelah saya samperin ternya
terjadi salah jumlah sehingga harus di hitung ulang. Belanja logistik untuk kami
bertiga habis Rp 283.750,- . di toko ini tidak ada gas tabung yang ukuran
230/220 gr yang untuk kompor portable atau kompor mendan ( gasmate ) untung
saja pak aarifin punya persediaan.
Kami sempat kaget ketika
menanyakan retribusi yang harus di bayar kami bertiga, yaitu 210K , ternyata
tarif retribusi untuk 1orang / 1 hari 20K untuk hari kerja dan 30K untuk hari
libur. Jadi kami harus membayar biaya retribusi 30rang / 3 hari ( minggu, senin
, selasa ) , gas tabung 15K , ganti Materai dan fotocopy 10K jadi total 235K,
biaya retribusi yang lebih mahal dari gunung semeru.
Sebelumm pendakian di mulai
seperti biasa kami membagi logistik biar bebannya rata . saat itu juga ada
pendaki dari jogja baru sampai di basecamp, 3 pendaki dari jogja, kota asal
mereka yaitu ada yang dari jakarta, maluku, dan bima. Kami berangkat dari
basecamp bersama – sama jam 09.45 wib.
Seperti yang sudah di
jelaskan pak arifin, untuk mendaki sampai di danau taman hidup perlu waktu
sekitas 6 jam.
Kami mulai jalan, sebelum
sampai masjid belok kiri dan ketemu gerbang selamat datang di danau taman
hidup. Di gerbang danau taman hidup kami sempatkan untuk foto- foto dulu dan
kemudian berdo’a. Dari sini kami jalan lurus terus ketemu sendang lurus terus
menyebrangi ladang – ladang warga, banyak percabangan yang agak membingungkan
tapi terus saja lurus, jalan masih agak landai hingga sampai pos I jam 10.40
wib.
Dari pos I kami memasuki
hutan damar pohonya besar dan rindang hawanya sangat sejuk dan tak terasa
panas. Di hutan damar ini terkadang masih ada petani / pencari burung yang
lewat sini. Setelah 1 jam barulah memasuki hutan rimba yang sebenarnya. Jalur
sangat panjang berkelak – kelok dan mennjak , banyakk jalan tembus tapi sangat
terjal dan di sepanjang jalur banyak terdapat nyamuk dan lintah sehingga ketika berhentiuntuk
istirahat harus hati – hati . jam 12.00 wib kami berhenti sejenak untuk ngopi –
ngopi , bercanda dan makan snack seadanya untuk menunda lapar. Biasa om jacky
sebagai dalang anwar sebagai sinden aku dan ketiga orang jogja penontonnya
hehe.
Setelah beberapa menit
perjalanan di lanjutkan kembali meskiipun masih jam 14.00 wib kabut sudah turun
dan sangat tebal sehingga jarak pandang kami terbatas. Jam 15.00 wib masih saja
di hutan dan penuh perjuangan, kami sempat rombongan dari kalimantan, sudah
hari ke 4 star dari basecamp baderan. Di gunung ini jarang sekali ketemu
pendaki lain tidak sepert gunung – gunung di jawa tengah. Perjalanan di
lanjutkan kembali dan masih saja belum sampai di per3an antara arah ke danau
taman hidup dan arah menuju hutan lumut. Rombongan dari jogja dan anwar jauh di
depan, sedangkan akuu dan om jacky di belakang. Rasa ngantuk karena semalam
kurang istirahat dan rasa lelah karena jalur semakin menanjak membuat kami
cepat istirahat setelah 1 jam kemudian aku dan om jacky memasuki kawasan swaka
marga satwa dataran tinggi YANG di tandai dengan papan besar yang terpasang di
pohon bertuliskan larangan dari balai besar KSDA JATIM.
Perjalanan di lanjutkan
kembali, jalur menurun dan landai tak
lama kemudian sampailah di danau taman hidup jam 16.15 wib. Terlihat anwar lagi
ngobrol sama orang – orang dari bali yang naik dari arah baderan, orang dari
bali lagi nunggu pendaki naik dari arah
bermi karena mereka tidak tahu jalur arah bermi. Dan 3 orang dari jogja lagi
foto – fot di danau taman hidup. Aku pun
tertarik untuk menuju ke danau taman hidup tapi jalan menuju danau taman hhidup
becek penuh dengan lumpur mungkin karena musim hujan dan kalau musim kering di
pinggiran danau hidup bisa di jadikan tempat untuk bertenda.
Kami kemudian masak – masak
, anwar sebagai koki om jecky ndalang dan saya mendirikan tenda. Setelah
selesai makan dan ngobrol – ngobrol kemudian kami tidur jam 20.00 wib. Hawa
disini tidak terlalu dingin dan kami pun tidur dengan nyenyak sampai –
Senin 30 maret 2015 jam
06.00 wib. Seperti biasa anwar langsung menyiapkan alat masak dan menu pagi ini
yaitu ratu bakar dan secangkir susu hangat yang nikmat. Setelah semua siap
dengan perbekalan, kami meneruskan pendakian dan kami memutuskan untuk meninggalkan
tenda dan membawa alat yang di butuuhkan untuk menuju puncak.
Jam 07.50 kami melanjutkan
pendakian dari danau taman hidup ke puncak argo puro. Dari danau taman
hidup jalur kuran terlihat jelas hanya
ada marker dari tali yang nengikat di pohon. Setelah kami melewati sungai yang
mengalir dari danau taman hidup, kami memasuki hutan taman lumut. Di sepanjang
jalur ini tumbuhan – tumbuhan semacam rumput sangat tinggi dan tebal sehingga
di anjurkan memakai pakaian lengan panjang biar tidak gatal – gatal dan memakai
geither agar kaki tidak cepat basah dan terlindung dari kayu. Setelah satu
setengah jam di hutan lumut kami memasuki hutan cemoro limo. Di jalur ini
banyak terdapat mata air. Jalur menanjak dan harus hati – hati karena jalannya
licin. Di sepanjang jalur ini banyak terlihat kera yang seakan – akan
memberitahukan keberadaannya. Setelah jam 11.30 wib sampailah kami di pertigaan
arah ke puncak dan arah ke cisentor. Kami istirahat sejenak dan melanjutkan
kembali pendakian. Anwar menyarankan kepada ketiga orang jogja itu yang mau
lintas jalur untuk lewat puncak lalu turun ke rawa embik agar tidak kejauhan
karena kalau menuju ke cisentor akan bolak balik ( cisentor – rawa embik –
puncak argopuro – turun lagi ke rawa embik ci sentor lalu menuju jalur baderan
) sedangkan kalo yang di tuju langsung puncak argo puro otomatis lebih cepat
karena tidak muter ( puncak – rawa embik – cisentor – dan menuju baderan ), akhirnya
teman – teman dari jogja mau dan kami tetap ber 6 menuju arah puncak. Jalur
sangat menanjak dan rumput – rumput sangat tinggi da lebat sehingga pakaian
kami basah.
Setelah jam 13.55 wib kami
masak – masak di samping mata air. Setelah 30 menit kemudian pendakian di
lanjutkan kembali sampai di pertigaan menuju puncak rengganis dan arca hujan turun
dan kami segera memakai jas hujan dan melanjutkan ke puncak arca, dan sampai
di puncak arca jam 15.30 wib. Karena
hujan tidak juga reda kami memutuskan untuk mendirikan tenda d tengah – tengah
antara puncak arca dan puncak argo puro. Kami nebeng di tendanya orang jogja.
Angin di sini sangat kencang dan suhunya sangat dingin. Kami istirahat
sebisannya.
Akhirnya pagi juga , selasa
31 maret 2015 kami menuju puncak argopuro jam 06.15 wib dan sampi di puncak jam
06.30 wib.
Jam 08.00 kami turun dari
puncak argopuro dan sampai di danau taman hidup jam 11.30 wib, saat itu ada
orang yang baru sampai di danau taman hidup dari dari basecamp bermi yaitu mas
untung dan mongol orang asli ranupane. Setelah makan – makan kami turun dari
taman hidup jam 13.45 dan sampai basecamp bermi jam 16.00 wib. Sayang sekali
kami telat beberapa menit saja, dan bis dari bermi menuju pajarakan sudah
lewat. Disini bis hanya lewat 2x saja yaitu antara jam 15.30 – 16.00 dan jam
05.30 – 06.00 wib akhirnya kami memutuskan menggunakan ojeg dari bermi ke
pajarakan dengan tarif @5OK dengan waktu tempuh 1 jam menggunakan sepeda motor.
Dari pajarakan menuju terminal probolinggo lama biaya @7K dan tak lupa kami
sempat kan makan nasi rawon dan teh seharga @15k di warung samping terminal.
Setelah makan kami menggunakan ojeg ke stasiun probolinggo biaya @15K karena
jam 21.00 wib sudah tidak ada angkot.
Setelah sampai stasiun
probolinggo ternyata jam keberangkatan kereta arah purwokerto hanya jam 18.18
wib dan 06.35 wib, terpaksa akhirnya kami beermalam di stasiun probolinggo.
Rabu 1 april 2015, bangun
pagi sarapann nasi rawon dan teh @14K, dan kemudian menunggu kereta datag.
Harga tiket biasanya hanya 50k tetapi karena ada kenaikan harga mulai 1 april
2015 harga tiket menjadi 80K.
Sampai di stasiun purwokerto
jam 18.30 wib. Angkutan yang menuju terminal purwokerto sudah tidak ada, kalo
pake ojeg tarifnya @20k perorang akhirnya kami
pake taksi dengan tarif 50K ( 3 orang ) ke terminal purwokerto.
Di terminal purwokerto
ternyata bis yang menuju pemalang terahir jam 16.00 dan akhirnya kami ngopi –
ngopi di warung samping pintu keluar bis
terminal purwokerto sambil menungggu firman dari komunitas fosil. Di warung
sempat ketemu 1 cewe dan 1 cowo yang mau naik ke gunung prau.
Firman fosil dan anwar
menuju rumah firman sambbil membawa 3 cerir dan kemudiann datang lagi menjemput
saya dan jecky. Sial motor yang kami naiki masuk ke lubang aspal membuat ban
dalam motor saya harus di larikan ke bengkel dan di ganti dengan ban dalam
motor yang baru. Ban motor dan biaya pemasangan di kenai ongkos 35K. Ahirnya
saya sampai di rumahnya firman, kami ngobrol 2 sebentar dan tidur kemudian
bangun jam 03.00 menunggu bis arah ke pemalang, kemudian kami naik bis ke arah
pemalang dengan tarif @40k dan akhirnya sampailah kami di markas PEMALANG
RESCUE hari kamis 2 april 2015 jam 06.00 wib.
Akhir maret Agung....
ReplyDeletelewat...
ReplyDeleteKeren kak.
ReplyDelete